Breaking News

Kejagung Periksa Ketua Komite KADIN di Kasus Dugaan Korupsi BAKTI Kominfo > Wamenaker: Perppu Cipta Kerja Tak Terapkan PKWT Seumur Hidup > Ketua Umum PP Lidmi: Putusan PN Jakpus Error in Objecto dan Bertabrakan dengan Amanat UUD NRI 1945 > Ketua FKUB Kabupaten Jayapura: Penyanderaan Pilot Susi Air Harus Segera Diakhiri > KPK Kirim Tim Periksa Harta Dirjen Pajak Rafael ke Minahasa dan Yogyakarta > FSGI Kritik Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 WITA dI NTT, Ancam Kesehatan dan Kosentrasi Belajar Anak Didik
Lk
Sabtu, 18 Maret 2023, 09:34 WIB
Last Updated 2023-03-18T16:35:19Z
EKONOMI BISNIS

Pakar Apresiasi Strategi Menkeu Hadapi Krisis Ekonomi


Jakarta, detiklinenews.com - Pakar Ekonomi Universitas Indonesia, Teguh Dartanto menyebut kondisi ekonomi nasional cukup aman dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal ini tak lepas dari beragam strategi jitu Menkeu Sri Mulyani dalam menyikapi ketidakpastian global.


“Asian finansial krisis tahun 1998 merubah arsitektur perbankan Indonesia, sehingga jauh lebih pruden dalam mengelola resiko” terangnya dalam sebuah diskusi di stasiun televisi, Sabtu (18/3).


Teguh juga mengatakan koordinasi lintas sektor keuangan seperti Kemenkeu, Bank Indonesia,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) saat ini sudah cukup baik, sehingga diyakini mampu menghadapi efek akibat gejolak ekonomi global .


“Domino effect itu pasti ada, namun tidak sebesar yang kita khawatirkan. Dengan koordinasi yang cukup intens dari empat otoritas tadi, juga pengalaman krisis dan pandemi, kita bisa memitigasi kekhawatiran tadi” Imbuhnya 


Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia  (FEB UI) tersebut juga mengapresiasi imbauan dari Presiden Jokowi yang telah memberikan peringatan agar  Indonesia terus waspada meskipun Indonesia relatif tidak terdampak. 


“Menkeu dengan data dan analisisnya juga menunjukkan Indonesia aman” pangkas Teguh. 


Di tempat yang sama , Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia, Muhammad Edhie Purnawan mengatakan perekonomian global diharapkan dapat lebih baik meskipun terdapat beberapa gejolak  pada perbankan di Amerika beberapa hari terakhir ini.


“Jika kita melihat inflasi dan harga komoditas, ada penurunan inflasi karena Amerika salah satunya melakukan kebijakan moneter ketat. Sehingga yang terjadi di global dan yang harus menjadi perhatian bersama” ujar dia.


Terkait dengan perekonomian nasional, Edhie menilai bahwa Bank Indonesia masih relatif aman karena keterkaitan antara kebangkrutan tiga bank di Amerika dengan Indonesia tidak tinggi.


“Bank-bank di Indonesia tidak perlu khawatir akan hal itu,” tambahnya. 


Edhie mengingatkan dari adanya gejolak dunia tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perusahaan-perusahaan di sektor start up. Hal ini lantaran banyak perusahaan rintisan terhubung dengan bank-bank besar di Eropa dan Amerika.


Tak lupa, dirinya mengajak kepada masyarakat agar percaya dengan pernyataan Menkeu Sri Mulyani bahwa tidak akan terjadi dampak yang relatif besar dengan kejadian di bank-bank Amerika. Rill/RED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar